Berjualan secara online sangatlah menyenangkan. Tidak perlu modal besar, bahkan hanya dengan modal usaha saja, kamu bisa berjualan secara online. Lho kok bisa? Iya dong, kalau kamu berjualan secara online kan kamu tidak perlu bayar untuk sewa tempat. Jadi biaya untuk sewa tempat yang biasanya mahal banget kalau di ruko atau di mall gitu nggak ada deh! Terus-terus, modal untuk beli produk yang mau dijualnya gimana? Tenang aja Toppers, kamu bisa jadi dropshipper kok. Apaan itu? Dropshipper artinya kamu sebagai penjual tidak perlu menyetok produk dari distributor, namun hanya sebagai perantara antara calon pembeli dan distributor. Jika ada pesanan, baru deh kamu meneruskan pesanan tersebut ke distributor dan produk akan dikirimkan ke pembeli dengan identitas kamu sebagai penjual.
Masih banyak lagi keunggulan dari berjualan secara online. Kalau disebutin semua, nanti malah ngalor ngidul ini artikel hehehe. Nah sekarang penulis mau ngebahas sesuatu yang penting nih. Penting banget lho buat kamu yang jualan online, terutama buat para penjual di Tokopedia. Pernah nggak sih kamu merasa sudah buka toko dan menggunggah berbagai macam produk namun setelah beberapa lama tak satupun ada produk yang terjual? Kalau sudah seperti ini jadinya bikin males kan buat ngelanjutin jualan lagi. Eits tunggu dulu, sebelum patah semangat mendingan kamu cari tahu dulu apa sih yang bikin dagangan kamu tersebut belum laku-laku.
Kalau baca di blog temennya penulis yang di sini sih, katanya ada 6 elemen yang mempengaruhi calon pembeli untuk membeli sebuah produk. Nah salah satu elemennya adalah “foto yang menarik”. Hah, maksudnya foto apa tuh? Maksudnya adalah foto dari produk yang kamu jual haruslah menarik. Jangan pernah untuk asal jepret dan unggah produk yang kamu jual di toko kamu. Kalau fotonya jelek, calon pembeli nggak bakalan berminat buat beli produk kamu. Soalnya memang kan slogannya orang Indonesia itu “sebelum beli dilihat-lihat dulu, dipegang-pegang, dielus-elus…” #eh.
Terus, kamu harus gimana dong biar foto produk kamu menarik perhatian calon pembeli? Tenang aja Toppers, penulis punya beberapa tipsnya kok. Coba kamu baca dulu di bawah ini.

1. Gunakan kamera yang bagus

Ini sih memang hal wajib yang harus kamu persiapkan sebelum kamu mengambil gambar produk yang ingin kamu jual. Usahakan menggunakan kamera sekelas DSLR atau Mirrorless agar hasil gambarnya lebih maksimal. Kalau nggak punya, kamu masih bisa menggunakan kamera pocket biasa kok. Nggak punya juga? Kamera smartphone kelas atas saat ini juga sudah bagus banget hasilnya, kamu bisa memanfaatkan smartphoneyang kamu gunakan sehari-hari untuk mengambil gambar produk yang ingin kamu jual. Tapi ingat, kalau smartphone kamu hasil jepretannya di bawah rata-rata, ada baiknya jangan maksain. Kalau memang kamu nggak punya kamera yang bagus, kamu bisa meminjam teman/kerabat/keluarga terdekat.
Selain menggunakan kamera yang bagus, kamu juga bisa menyewa jasa fotografer profesional. Emang sih biayanya nggak murah bahkan bisa dibilang “mahal abis”. Tapi biaya yang kamu keluarkan sebanding dengan hasil fotonya lho. Dengan foto produk yang menarik, cantik, dan manis untuk dilihat, produk kamu bakalan laku keras. Apalagi cewe-cewe kan, biasanya kalau lihat yang fotonya bagus bakalan tergoda buat beli.

2. Buatlah studio mini


Selain kamera yang bagus, kamu juga memerlukan tempat yang bagus untuk mengambil gambar produk. Ingat ya, JANGAN PERNAH kamu foto sebuah produk beralaskan hanya lantai, sprei kasur, apalagi kalau latar belakangnya berantakan banyak sampah. Waduh, langsung ilfeel ntar calon pembeli kamu yang lihat fotonya.
Biar lebih keren, kamu bikin aja studio mini kayak gambar di atas. Gambar produk kamu akan lebih bagus hasil jepretannya. Kenapa harus pake latar belakang putih? Dengan menggunakan latar belakang putih, produk yang kamu jadikan objek foto akan lebih jelas terlihat. Produk akan lebih jernih dan terang. Kalau gambar produknya jelas kan calon pembeli jadi enak lihatnya. Godaan mereka untuk membeli pun akan semakin besar.

3. Perhatikan pengaturan brightness dan contrast

Ketika kamu ingin mengambil sebuah gambar, perhatikanlah 2 pengaturan yang ada di kamera kamu: brightness dan contrast. Kedua hal ini haruslah seimbang agar objek produk yang kamu foto terlihat lebih bagus dan menarik. Brightness adalah atribut persepsi visual di mana sumber muncul untuk memancarkan atau memantulkan cahaya. Dengan kata lain, seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam sebuah gambar. Sedangkan contrast adalah perbedaan pencahayaan atau warna yang membuat sebuah objek dapat dibedakan.
Kedua hal tersebut, brightness dan contrast saling berkaitan antara satu sama lain. Jika kamu mengubah brighness, maka contrast juga akan berubah. Begitupun sebaliknya. Maka dari itu, kamu perlu melakukan pengaturan diantara keduanya yang seimbang. Biasanya pengaturan ini dilakukan setelah kamu mengambil gambar produk dan mengeditnya di aplikasi photo editing seperti Photoshop atau PhotoScape.

4. Ambil gambar dari beberapa sudut

Ketika kamu ingin mengambil gambar dari produk yang kamu jual, fotolah produk tersebut dari berbagai sudut. Biasanya sebuah produk akan terlihat lebih bagus ketika produk tersebut di foto dari sudut tertentu. Kamu harus mengeksplorasi produk yang ingin kamu foto dari berbagai sudut agar kamu menemukan sudut yang bagus. Jangan hanya terpaku pada satu sudut saja. Seringkali penulis temukan banyak produk hanya ditampilkan dari tampak depan saja. Padahal, mungkin saja produk tersebut akan terlihat lebih bagus dan menarik jika ditampilkan dari tampak belakang, samping, maupun atas atau bawah.

5. Gunakan model

Sebuah produk akan terlihat lebih bagus apabila kamu menggunakan model yang memakai/membawa produk tersebut. Misalnya, kamu menjual produk kemeja pria, maka gunakanlah model yang memakai kemeja pria tersebut. Jangan lupa memadu-padankan kemeja yang kamu jual dengan celana atau aksesoris lainnya yang sesuai agar kemeja tersebut terlihat lebih menarik untuk dibeli oleh calon pembeli.
Tidak hanya produk pakaian saja yang bisa difoto menggunakan model, produk elektronik seperti smartphonetablet, ataupun laptop juga bisa menggunakan model lho! Caranya mudah banget. Suruh saja model yang kamu ingin foto berpura-pura memperagakan sedang menggunakan produk elektronik tersebut. Misalnya, kalau smartphone suruh dia pura-pura telepon. Terus kalau tablet, model kamu bisa pura-pura sedang membaca e-book atau bermain game. Laptop? Tenang, model kamu bisa berpura-pura sedang bekerja dengan menggunakan laptop tersebut.


6. Buatlah gambar tematik

Selain menggunakan model, kamu juga bisa membuat foto produk kamu menjadi lebih tematik. Apaan tuh maksudnya? Tematik di sini adalah kamu membuat sebuah tema pada saat kamu melakukan photo shoot produk yang kamu jual. Misalnya kamu menjual sepatusafety boots. Kamu bisa membuatnya lebih menarik jika kamu membuatnya bertemakan seorang pekerja konstruksi atau pekerja lapangan yang sedang bekerja di sebuah proyek bangunan. Atau misalnya kamu menjual jersey bola, kamu bisa menggunakan tema di mana model kamu sedang bermain bola atau futsal.

Produk yang kamu jual bukan produk yang bisa dikenakan oleh model? Masih bisa dibuat tematik kok! Contohnya jika kamu berjualan piring atau gelas, kamu bisa menata piring dan gelas tersebut dengan cantik di meja makan, lengkap dengan alat makan lainnya. Contoh lainnya misal kamu berjualan bantal dan guling, kamu bisa menatanya di atas tempat tidur bersama selimut atau bed cover yang senada dengan bantal dan guling yang kamu jual.
Dengan menggunakan gambar tematik seperti itu, calon pembeli akan lebih mudah untuk membayangkan apakah produk yang mereka ingin beli cocok untuk mereka gunakan. Tentunya jika cocok, dorongan untuk klik tombol “beli” akan semakin besar.

7. Jangan lupa tandai dengan watermark


Sudah 6 hal yang kamu lakukan untuk membuat foto produk kamu tampak lebih bagus dan menarik. Ada 1 hal lagi nih Toppers yang tidak boleh kamu lupakan. Sudah capek-capek foto produk, mana mahal lagi karena kamu mungkin menyewa jasa foto produk profesional, eh fotonya malah dipakai sama orang lain tanpa izin. Sebel banget nggak sih kalau kayak begitu?
Untuk mencegah foto kamu digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, kamu bisa menambahkan watermark di foto produk kamu. Watermark tersebut dapat berupa nama toko kamu ataupun logo dari toko kamu. Namun perlu diingat, penempatan dan ukuran watermark yang ingin kamu gunakan di foto produk kamu harus disesuaikan. Jangan ditempatkan menghalangi produk dan jangan terlalu besar, yang ada nanti produk jualan kamu malah nggak terlihat dengan jelas. Watermark juga harus dibuat transparan, jika dibuat terlalu nyata, yang ada bikin annoying orang yang melihat foto produk kamu.
Selain untuk pengamanan, watermark yang kamu bubuhkan di foto produk kamu juga dapat digunakan untuk branding. Jadi, setiap orang yang melihat foto produk kamu yang sudah diberi watermark nama toko kamu akan tertanam di kepala mereka bahwa kamulah yang menjual produk tersebut. Efeknya lumayan oke lho, jadinya mereka akan menjadikan toko kamu sebagai pilihan utama ketika mereka ingin mencari sebuah produk.

Itulah beberapa tips agar foto produk kamu terlihat lebih bagus dan menarik perhatian para calon pembeli. Semoga setelah kamu menerapkan semua tipsnya, dagangan kamu jadi lebih laris manis layaknya kacang rebus!


Silahkan DI COBA
Referensi : https://blog.tokopedia.com/2014/08/foto-produk-kamu-kurang-menarik-ikuti-7-tips-mudah-berikut/

Semoga bermanfaat :)