Mengambil gambar yang tajam pada kondisi minim cahaya terutama malam hari bukanlah hal yang mudah.
Mengabadikan gemerlap lampu kota pada malam hari membutuhkan pengaturan exposure  yang cermat, teknik yang tepat serta penggunaan aksesori yang pas. Berikut ini adalah beberapa tips yang telah diamini oleh para fotografer untuk mendapatkan gambar yang tajam pada malam hari:

1. Gunakan Format RAW
Untuk mendapatkan foto terbaik diperlukan kualitas gambar terbaik yang ada pada format RAW, yang tentunya lebih baik dari JPEG. Format RAW dapat diutak atik, baik pengaturan white balance, brightness ataupun contrasnya tanpa menurunkan kualitas gambar tersebut. Format ini juga sangat cocok digunakan untuk memotret landscape pada siang hari, karena foto landscape membutuhkan warna yang tajam dan detail. Tonal warna pada format RAW jauh lebih banyak dari JPEG, jadi gambar yang dihasilkan pun akan lebih kaya warna. Format RAW akan memakan cukup banyak memori pada kartu memori anda, namun hal itu wajar karena kualitasnya.

2. Gunakan Tripod Dan Shutter Release atau self timer
Memotret suasana kota dari ketinggian, baik itu kondisi lalu lintas atau rumah-rumah diperkotaan seringkali menggunakan shutter speed yang lambat serta bukaan aperture yang lebar. Nah, Pada Shutter speed lambat tentu akan terjadi banyak getaran apabila hanya memegang dengan tangan. Gunakan tripod untuk meredam getaran saat terjadi shutter lag(waktu jeda antara tombol ditekan sampai dengan gambar terekam)  namun tidak cukup hanya dengan tripod kita juga membutuhkan shutter release. Dengan alat ini pengguna tidak perlu menyentuh tombol shutter pada kamera, cukup dikendalikan dan cepretan anda akan bebas getaran. Shutter release tersedia dalam dua pilihan yakni wireless dan kabel. Percaya atau tidak saat anda menekan tombol pelepas rana(shutter) akan terjadi sedikit getaran yang dapat merugikan, penggunaan shutter release akan sangat bermanfaat karena harganya juga sangat terjangkau. Bagaimana bila lupa membawa shutter release? anda bisa menggunakan self timer, sehingga  jeda waktu antara tombol ditekan dengan gambar di capture cukup jauh, sehingga getaran yang dihasilkan oleh tangan akan hilang.

3. Gunakan Lensa Wide Angle
Lensa Wide Angle atau lensa sudut lebar sangat  baik untuk memotret landscape, selain mempunyai sudut pandang yang lebar juga mempunyai Depth of Field yang lebar pula sehingga seluruh bagian gambar akan nampak jelas dan terang. Untuk mengurangi dampak flare anda dapat menggunakan lenshood(accessories untuk lensa) berbentuk cincin.

4. Gunakan  aperture yang paling tajam
Untuk memotret landscape atau gambar dengan sudut pandang yang lebar menggunakan bukaan aperture sempit mampu menghasilkan gambar yang tajam disetiap bagian, namun dengan menggunakan setting bukaan aperture tersempit misal f/22 kualitas ketajaman gambar biasanya kurang maksimal. Dalam Sebuah artikel yang ditulis oleh Scott Kelby diafragma tertajam adalah dua stop dari bukaan aperture terlebar, misal bukaan aperture terlebar kamera adalah f/2,8 maka diafragma tertajam adalah f/5,6 dan f/8.

5. Perhatikan komposisi
Ada baiknya bila kita sudah mensurvei sebelumnya tempat yang akan kita foto, dengan memperhatikan detail daerah mana yang memiliki cahaya kurang/cahaya berlebih serta memperhatikan komposisi baik garis cahaya lampu.

6. Kunci Kamera anda
Selain penggunaakn tripod dan shutter release, untuk mengurangi getaran pada gerakan cermin anda dapat mengaktifkan fitur mirror lock up(pada merk Canon) sedangkan Nikon bernama Exposure delay mode. Menggunakan fitur mirror lock up hukumnya adalah wajib, karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir.

7. Matikan Vibration Reduction atau Image Stabilizer
 Vibration Reduction pada nikon atau  Image Stabilizer adalah fitur yang sama pada lensa keluaran baru yakni berfungsi mereduksi getaran, sehingga tanpa menggunakan tripod fotografer dapat menghasilkan gambar yang stabil sehingga sangat berguna untuk memotret pertandingan olah raga atau aktifitas orang diperkotaan. Hal ini berlaku sebaliknya apabila menggunakan tripod, karena cara kerja lensa dengan fasilitas Vibration Reduction atau Image Stabilizer adalah dengan mencari getaran, fitur tersebut akan terus mencari getaran sehingga akan menimbulkan getaran-getaran kecil. Nah, getaran kecil tersebutlah yang ingin kita hilangkan.

8. Sesuaikan setting White Balance
Kondisi perkotaan pada malam hari kadang bisa menipu auto white balance, karena “mata kamera” tidak sama dengan mata manusia dalam melihat, White balance auto hanya dapat bekerja dengan baik pada rentan 3000 hingga 7000K. Dengan white balance yang baik maka kertas putih akan tetap berwarna putih, dalam suhu cahaya apapun, baik  diterangi lampu pijar ataupun lilin, saat pagi hari berkabut white balance auto juga tidak bisa bekerja dengan baik. Setting white balance berarti menormalkan warna putih yang berarti juga menormalkan warna yang lain agar nampak natural.

9. Jangan Menaikkan ISO
Sebisa mungkin jangan menaikkan ISO, tempatkan setting ISO dititik terendah yang dimiliki kamera anda, misal ISO 100 atau ISO 50, karena menaikkan ISO berarti menaikkan Noise dan mengurangi ketajaman. Hal ini sangat memungkinkan karena dengan penggunaan tripod maka shutter time tidak perlu dalam kecepatan tinggi.

10. Air dapat menimbulkan kesan artistik
Carilah genangan air/danau/sungai yang tenang atau laut yang dapat memantulkan cahaya lampu atau gedung-gedung gemerlap sehingga foto tampak artistik.

Sumber : Askthephotographer.com