DI Negara kita termasuk daerah yang cukup tropis yang diberkahi banyak sekali air terjun. Fotografer pun juga sering sekali mengujungi situs air terjun untuk mengeksplorasi teknik fotonya. Practice can make perfect !!! hanya dengan banyak berlatih kita bisa mengaah kemampuan teknik fotografi kita menuju kesempurnaan.

Kali ini Gudang akan berbagi tips yang bisa dilakukan untuk mendapat hasil yang optimal ketika memotret air terjun
  • Lighting atau Pencahayaan : Pencahayaan terbaik yaitu pada saat mendung . Awan mendung sangat perlu diperlukan sebagai difusser cahaya matahari agar kita mendapatkan shutter speed yg relative lambat.
  • Shutter Speed : Saat pengambilan foto kamu membutuhkan jepretan dengan shutter speed sekitar 1 atau 1.6 detik agar mendapatkan foto air terjun yang blur & halus seperti kapas. Selain itu kamu juga membutuhkan aperture sekitar f/16 atau bahkan lebih kecil . Kamu akan mendapat Depth of Field yang lebar dimana semua frame akan terfokus.
  • Filter ND (Natural Density) : Filter ini bisa dikatakan wajib punya bagi para fotografer pecinta potret outdoor, landscape bahkan objek seperti air terjun. Penempatan filter ND ini berada dipermukaan lensa yang dapat mengurangi intensitas cahaya yang berarti mengurangi shutter speed agar mengakomodasi pengurangan cahaya, tentu saja tidak mengurangi ke natural maupun warna dari subyeknya. Pada dasar nya Filter ND ini ada beberapa tingkatan ada nd2, nd4, nd8 dan selanjutnya, semakin tinggi nd nya hasil foto yang akan dihasilkan semakin soft dan seperti detail air terjun maupun detail awan akan terlihat seperti butiran-butiran kapas.
  • Tripod dan Remote Shutter Release : penggunaaan tripod yang tangguh dan kokoh wajib digunakan ketika memotret menggunakan shutter kisaran 1-1.6 detik  dan sebagai perangkat tambahan yakni remote Shutter Release kedua perangkat ini bermanfaat mengurangi frekuensi adanya getaran pada tangan kita agar hasil tidak blur .
Happy Water Falling :)


Semoga bermanfaat .. Salam jepret
^Gudang Kamera Malang^